Oleh Victoria Suvi Tendiana Lili
Kenapa aku memilih untuk menjadi Katolik?
Pertanyaan yang cukup sederhana namun sulit dijawab. Pertanyaan ini dilontarkan pada saat aku mengikuti persiapan Krisma. Pada saat aku menjelaskan latar belakang mengapa aku memutuskan untuk dibaptis, ternyata aku tidak puas dengan jawaban itu. Aku merasa bahwa itu bukanlah alasan yang sebenarnya.
Pencarian jawaban yang sesungguhnya pun dimulai.
Aku tidak membandingkan dengan agama lain karena aku yakin bahwa setiap agama adalah baik adanya. Aku mulai mencari banyak informasi dan mempelajari segala hal yang berhubungan dengan Katolik. Ternyata ada banyak hal yang belum aku ketahui. Aku merasa begitu kecil di hadapan Allah. Aku merasa, sebagai orang Katolik aku wajib mengetahui banyak hal mendasar yang seyogyanya menjadi pondasi dalam hidup melayani sebagai seorang Katolik.
Ibarat sebuah keluarga besar, agama Katolik terdiri dari berbagai suku & ras, tua & muda, miskin & kaya, perempuan maupun laki-laki, pendosa & orang kudus.
‘ Our family made up of every race,youngs & olds, riches & poors, men & women, saints & sinner’
Katolik telah berkarya selama berabad- abad, selalu mengutamakan pelayanan, menyeimbangkan hubungan dengan Allah & sesama.
‘Been centuries around the globe, build hospitals for the sicks, orphanages, help the poors, largest charitable organization in the planet, relief n comfort who those in needs, educate most children all over the world, developed education system, developed scientific method with evidences & proofs’
Katolik menghargai & menghormati hak asasi manusia, melindunginya dalam hukum gereja serta menjadikan Keluarga Kudus sebagai teladan dimana pernikahan hanya bisa dipisahkan oleh kematian.
‘Defense dignity of human life in marriage and family, pray for the soul & humanity’
Devosi terhadap Bunda Maria & Orang Kudus menjadi teladan dalam berkarya.
‘Cities & people named by saints, inspired us, navigated us to sacred path like before’
Katolik menjadikan Firman sebagai landasan dari segala tradisi, sikap & tingkah laku kita, seperti magnet membentuk kepribadian lebih dari 1 milyar penduduk dunia.
‘By Holy Spirit we pile the bible, transform by sacred sculpture and tradition for more than 2000 years, followed by over 1 billion people in the world’
Katolik memiliki sakramen sebagai kepenuhan iman Kristiani kita.
‘Sharing the sacraments of fullness for christian faith’
Katolik senantiasa menjadikan perayaan misa sebagai saluran berkat & ungkapan syukur kita.
‘Pray every hour and every day whenever we celebrate the mass’
Yesus sendiri yang membangun landasan bagi kita pada saat menunjuk Paus pertama kita.
‘Jesus lead the foundation for our faith when He sent Peter, the 1st pope, by said : “ You are the rock and upon this rock I will build my church” ’
Katolik memiliki kepemimpinan gembala yang tidak terputus selama lebih dari 2000 tahun lamanya, memimpin dengan kasih & kebenaran sejati di tengah-tengah berbagai kekacauan yang terjadi di dunia ini.
‘For 2000 years we have unbroken line of sheperds, guiding the catholic church with love & truth in confuse & hurting world, in the world of chaos n heart shaped in pain’
Iman Katolik memberikan ketenangan, kekuatan & rasa aman, karena Katolik adalah sebuah keluarga yang bersatu dalam Yesus Kristus sebagai Raja & Penyelamat kita, dimana kita tahu pasti bahwa Allah memiliki kasih yang tak berkesudahan bagi semua ciptaanNYA.
‘It’s comforting to know that as a family united in Jesus Christ our Lord and savior, Catholic faith is something that remain consistent, true & strong.
Ini hanyalah sebagian kecil dari sekian banyak fakta yang menunjukan bahwa Katolik memiliki banyak peran dalam mengubah dunia menjadi lebih baik.

Apakah saya bangga menjadi orang Katolik?
Ya….tentu saja….semakin aku mencari, semakin aku bangga.
Bagaimana dengan anda ?
‘Catholic faith…. Eternal love that God has for all creation’
Sources : diambil dari berbagai sumber
Victoria Suvi Tendiana Lili adalah salah seorang trainer pada LDK Senatus Bejana Rohani 2018. Beliau adalah mantan legioner yang kini aktif sebagai pendidik dan praktisi pengembangan diri.