Buku Pegangan Bab 18 halaman 117
Alukosio oleh APR Octavian Elang Diawan – Rapat Senatus ke-396-F/Tahun ke-33
Penggunaan waktu yang tepat dan intensif cenderung menghasilkan pencapaian yang besar. Istilah kerennya adalah ‘terfokus’. Fokus memungkinkan sinar matahari yang terkumpul melalui suryakanta memiliki kemampuan membakar. Fokus juga membuat seorang pelajar bisa mencapai prestasi tinggi di sekolahnya. Selain itu, tahukah Anda mengapa ada doa Novena 9 selama hari berturut-turut? Novena ini adalah sarana agar tenaga spiritual kita terfokus, sehingga Tuhan lebih mungkin untuk menjawab doa kita. Fokus membuat tugas-tugas yang dikerjakan menjadi efektif dan menyenangkan.
Para legioner terkasih, bacaan rohani hari ini terkait dengan ‘waktu yang tepat’ dalam menyelenggarakan rapat presidium. Waktu yang tepat berarti rapat dilaksanakan pada jam yang pasti, dimulai dan diakhiri pada jam yang tepat, dan waktu ini seyogyanya tidak penah berubah. Demikian pula dengan hari kapan rapat dilaksanakan. Penghargaan terhadap rapat presidium menuntut kita berfokus dalam waktu yang telah ditetapkan dan disediakan. Peraturan buku pegangan tentang waktu yang ketat bukan dimaksudkan sekedar untuk menampilkan kesan disiplin ala tentara Romawi saja, melainkan bagaimana kita berusaha memfokuskan hati dan pikiran kita pada jalannya rapat. Dengan demikian rapat presidium akan menjadi rapat yang berkualitas, baik efektif secara adminsitrasi, harmoni secara interaksi sosial antar anggotanya, berkembang dari sisi mutu kepribadian, dan berkembang secara spiritual. Rapat presidium adalah perjumpaan para legioner dengan Maria. Tentu akan menjadi duka cita Maria bila perjumpaan para legioner dengan Ibunya yang suci dilaksanakan tidak dengan semangat fokus atau ala kadarnya.
Jadwal rapat yang tidak teratur dan sesuka hati ibarat sebuah suryakanta yang selalu bergerak kesana kemari. Sekalipun suryakanta yang terus bergerak itu diekspos ke cahaya matahari di siang yang terik, toh tindakan ini tak akan mampu mengumpulkan tenaga matahari sampai memiliki daya bakar yang tinggi. Rapat presidium yang sering berubah waktunya tentu juga tak akan memberikan daya bakar/ pertumbuhan tenaga spiritual pada para anggotanya, sebab hal ini mencerminkan bahwa para legioner ini lebih tertarik dengan urusan lainnya.
Jadi hendaklah para legioner senantiasa berusaha menghormati keluhuran rapat presidium dengan menentukan jadwal yang tegas, jelas, dan masuk akal berdasarkan situasi dan kondisi, kemudian barulah para legioner menyesuaikan jadwal tugas-tugas kehidupan yang lain.
Rasul Paulus menuliskan pesan indah kepada jemaat di Kolose: “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” (Kolose 2: 23). Rasul Paulus menasehati agar kita melakukan yang terbaik terhadap SEGALA TUGAS KITA – apapun itu, terlebih lagi bila tugas itu adalah duduk bersama berbincang dalam kasih dari hati ke hati kepada Maria – Ibu Sang Juru Selamat. Jadi, marilah kita hormati rapat presidium dengan cinta yang berkobar kepada Maria. Waktu yang tepat menjadi bagian pokok dari upaya ini. Tuhan memberkati. Ave Maria.